NU

 Tim Peneliti dan Penemu Afiliasi Independen Nahdlatul Ulama (TPPI-ANU) mengklaim telah menemukan obat herbal yang efektif sebagai penyakit penyakit virus mahkota (Covid-19).

Bahkan obat herbal telah lulus uji klinis dan disebut efektif dalam proses penyembuhan pasien yang didiagnosis positif, Covid-19.

Presiden TPPI-ANU ASEP Rukmana mengatakan, obat herbal ini disebut AVC atau obat mahkota anti-virus herbal. Obat herbal ini telah terbukti hingga tiga pasien pasien positif.

"Tiga pasien telah diuji dengan hasil swab positif di Rumah Sakit dan Divet BPSDM RSKK. Setelah tiga hari pengobatan dengan; XFR menggunakan obat AVC herbal, hasil dari swab pertama dikonfirmasi dan HYSSOP ke-2 menjadi negatif". Asep menjelaskan dalam siaran pers yang diterima pada Kamis (5/5).

Asep mengatakan, uji klinis dilakukan oleh timnya tidak berhenti di situ. Uji klinis kedua dilakukan di rumah sakit tempat penyelidikan dilakukan.

Dia disaksikan langsung oleh Sekretaris Daerah Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja, yang kemudian diikuti oleh paparan layanan sosial dan Kantor Pembangunan (Yanbangsos) dan Kantor Kesehatan Pemerintah Provinsi Jawa Occidental pada 21 April.

"Kami mentransmisikan, kami melakukannya secara informal dan hasilnya 100 persen sukses", Asuransi Asep.

Asep menjelaskan, obat herbal AVC membuat 100% bahan alami dan percaya tanpa efek samping pada penggunaannya. Karena saat ini, timnya terus menjadi BPOM di Direktorat Layanan Kesehatan Tradisional (KESTAD) Kementerian Kesehatan untuk mendapatkan lisensi distribusi, dengan harapan dapat digunakan segera untuk mencegah dan mengobati Covid-19 di Indonesia.

"Ini adalah harapan kami untuk semua badai pandemi ini untuk segera berlalu, dan kami dapat kembali menafsirkan Harkita lebih optimal," lanjut Asep.

Sementara itu, Eli Mutawalli Pengasuh Pesantic Pesantic Annur Bekasi menyambut hasil penelitian ilmiah Nahdliyin sebagai bentuk partisipasi aktif untuk mengatasi dan mencegah transmisi pandemi Covid-19. ERI juga mendorong pemerintah kota Bekasi untuk segera mengimplementasikan dan menguji obat herbal yang dibuat oleh Nahdliyin untuk masyarakat.

"Selain itu, telah ditunjukkan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga membuat sampel pada obat herbal," katanya. (Ol-2)

Comments